top of page
noun_forgiveness_666049.png

✧ resolusi konflik✧

Melanjutkan saran Dr. John DeFrain dari University of Nebraska tentang manajemen konflik dan stres, berikut 10 prinsip resolusi konflik dalam keluarga:

  1. Carilah kebaikan anggota keluarga Anda dan sering-seringlah memberikan pujian kepada mereka - secara fisik (pelukan) maupun verbal. Mereka PERLU mendengarnya. Hal ini bisa dilakukan dengan perlahan, langkah kecil yang konsisten. Tunjukkan kasih sayang dari waktu ke waktu untuk menjaga lingkungan positif di rumah. Beberapa keluarga mungkin kesulitan untuk menunjukkan kasih sayang dengan satu sama lain, tetapi hal-hal kecil ini dapat membuat perbedaan yang besar.

  2. Mengkritik orang yang dicintai tidak akan menyelesaikan masalah. Temukan cara untuk mengatakannya tanpa menyerang mereka, gunakan cara kreatif dan bijak dalam penyampaian Anda. Anda tidak dapat membuat orang lain berbuat baik dengan membuat mereka merasa buruk. Ini adalah cara yang tidak efektif untuk membantu mereka menyadari kesalahan mereka.

  3. Luangkan waktu untuk mendengarkan! Jika anda yang paling banyak berbicara, kemungkinan besar Anda tidak mempelajari apapun. Ketika Anda meluangkan waktu untuk mendengarkan, Anda akan dapat belajar dan memahami lebih banyak tentang mereka!

  4. Dengarkan untuk memahami, bukan untuk menghakimi. Jangan langsung menghakimi sudut pandang mereka, sebaliknya, dengarkan apa yang mereka katakan karena perspektif yang berbeda dapat muncul sebagai kekuatan dalam keluarga

  5. Setelah mendengarkan, rangkum apa yang mereka katakan sebelum memberikan opini Anda. Dengan melakukan ini, membuktikan bahwa Anda mendengarkan dan mengerti. Seringkali kita akan marah dan tidak mau mendengarkan satu sama lain. Jika Anda tidak mendengarkan, Anda akan kesulitan mencoba memahami satu sama lain.

  6. Komunikasikan perasaan Anda - jangan menyembunyikan perasaan Anda dari orang yang Anda cintai, mereka dapat membantu dengan cara mereka sendiri. Mereka yang tidak bisa terbuka cenderung akan kesepian dalam hidup. Ini dapat mengarah pada masalah-masalah kesehatan mental.

  7. Menyalahkan satu sama lain untuk masalah adalah kesalahan besar - buang-buang waktu, tidak akan membawa hasil. Daripada menyalahkan satu sama lain, tanyakan pada satu sama lain “Bagaimana kita bisa bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini?”

  8. Jika masalah tidak selesai-selesai, fokuslah untuk menciptakan solusi baru sebanyak mungkin dan mencobanya satu per satu - memikirkan daftar solusi dan kemudian bereksperimen dengan pendekatan yang berbeda sampai Anda menemukan yang tepat untuk diterapkan

  9. Jika masalah masih berlanjut, carilah ide dari orang terdekat atau profesional. Beberapa hal memang terlalu sulit untuk ditangani sendiri, hubungi orang yang Anda percayai dan hormati untuk meminta bantuan atau bimbingan. Tidak perlu terbuka tentang segala hal sekaligus jika Anda tidak nyaman melakukannya, membuka diri sedikit demi sedikit sudah menjadi langkah yang bagus untuk menyelesaikan masalah.

  10. Kita semua bersama-sama. Keluarga tidak akan berkembang jika kita masing-masing hanya peduli pada diri mereka sendiri. Saling memperhatikan, membantu ketika yang lain merasa sedih, menghabiskan waktu berkualitas bersama dan banyak cara lain untuk bekerja bersama membangun keluarga hingga menjadi keluarga yang tangguh.

bottom of page