top of page
noun_forgiveness_666049.png

✧ manajemen krisis✧

Menurut Dr. John DeFrain dari University of Nebraska, ada 9 komponen untuk manajemen stres dan krisis yang efektif, di antaranya:

  1. Berbagi Perasaan. Di masa-masa sulit, penting bagi keluarga dan pasangan untuk mengetahui bagaimana perasaan setiap orang tentang situasi tersebut. Karena tanpa kesadaran akan perasaan dan pikiran dan bagaimana peristiwa tersebut benar-benar mempengaruhi satu sama lain, menemukan solusi suatu masalah akan sangat sulit. Selain itu, tanpa komunikasi dan berbagi miskomunikasi akan muncul. Tetapi, perlu diingat bahwa mengungkapkan perasaan bisa sangat sulit bagi banyak orang karena kita cenderung menyembunyikan perasaan dari satu sama lain. Beri mereka waktu selama yang mereka butuhkan dan jangan memaksa mereka untuk membuka diri, tetapi cobalah untuk rileks dan buat langkah kecil perlahan-lahan.

  2. Mengerti satu sama lain. Tidak ada yang memiliki kemampuan untuk membaca pikiran. Satu-satunya cara untuk menghindari kesalahpahaman adalah dengan berbicara dan mendengarkan dengan cermat untuk memahami bagaimana perasaan mereka. Ini akan membantu untuk menemukan solusi yang tepat.

  3. Saling membantu. Keluarga yang kuat pandai membantu. Mereka yang terlalu ‘mandiri’ terkadang menolak bantuan. Sebenarnya, bergantung dengan satu sama lain bukanlah beban. Seseorang boleh untuk bergantung dan bersatu sebagai keluarga untuk membantu melewati masa-masa sulit ini bersama.

  4. Sabar dengan satu sama lain. Dengan segala sesuatu yang disesuaikan dengan media online, dunia semakin sibuk. Setiap individu seakan akan terburu-buru dalam melakukan sesuatu sehingga lupa untuk memperlambat dan bersantai sesekali untuk melepas lelah dari kekacauan yang ada di dunia.

  5. Saling memaafkan. Semua orang pasti pernah salah. Terkadang kita saling menyakiti tanpa menyadarinya. Inilah sebabnya mengapa berbagi perasaan dan memahami perspektif satu sama lain sangat penting. Hal ini memungkinkan kita untuk lebih memaafkan satu sama lain.

  6. Memilih untuk bahagia. Kebahagiaan adalah pilihan, sebuah tindakan mengambil kendali atas emosi dan hidup kita. Dengan memilih untuk bahagia kita mengatur emosi kita. Kita memilih untuk menjalani hidup kita dengan kebahagiaan di keluarga.

  7. Meminta bantuan orang lain. Jangan malu untuk meminta bantuan orang lain ketika segala sesuatu menjadi terlalu sulit untuk ditangani. Terkadang, kita membutuhkan orang lain untuk dapat berkembang menjadi sebuah keluarga. Keluarga yang kuat mendapat manfaat dari komunitas yang kuat, juga memberikan manfaat pada komunitas itu sendiri.

  8. Tumbuh melalui krisis bersama. Stresor bisa menjadi faktor terbesar dalam menghancurkan sebuah keluarga. Namun, hal ini dapat menjadi kesempatan yang lebih besar untuk tumbuh bersama sebagai keluarga. Reaksi orang terhadap stresor yang sama mungkin berbeda, inilah mengapa memahami perspektif satu sama lain dapat membantu untuk melewatinya bersama.

  9. Adaptasi. Keluarga yang tangguh mampu menemukan cara untuk beradaptasi dan berubah untuk menghadapi krisi secara langsung daripada tidak menghiraukannya sama sekali.

bottom of page